Jumat, 14 Maret 2014

Cinta tak harus memiliki

  
CINTA TAK HARUS MEMILIKI 
(Dari buku Ya Allah, Siapa Jodohku by Ahmad Rifa'i Rif'an)

“Sungguh, aku sangat mencintainya. Aku tak rela kehilangannya. Aku ingin hidup bersamanya. Berbulan-bulan aku terus menerus mengisi hari-hari dengan kegundahan dan keresahan, karena orang yang selama ini ku cintai, ternyata lebih memilih orang lain sebagai pendamping hidupnya.”

Sungguh, ini adalah tugas mulia yang sepeserpun tak mengharap imbalan. Sungguh, inilah perasaan agung yang tak bisa dibayar dengan kepemilikan. Sungguh, tugas mulia dan perasaan agung itu adalah MENCINTAI. Ketika kau telah mencintai seseorang, jangan pernah menuntut untuk memilikinya. Karena cinta tak mengharuskan kepemilikan.
Mencintai adalah saat kau rela melakoni apapun, demi kebahagiaan yang kau cinta. Jika ia berbahagia dengan orang lain, lalu kau mengikhlaskannya, itulah sebenar-benarnya cinta.
Benar, mencintai tak harus menikahi. Ada cinta-cinta yang harus diabaikan dan dilupakan. Itulah cinta-cinta yang tak bertemu di pintu nikah. Jangan terlalu menyiksa diri dengan cinta tersebut. Karena jika hidup terus fokus pada cinta masa lalu padahal yang dicinta sudah hidup bahagia bersama dengan kekasihnya, hidup kita bisa jadi tak susah bertemu kebahagiaan. Hari-hari kita habis dalam kesedihan dan penderitaan.
Berat memang, sulit memang, tetapi yakinlah itu berarti dia bukan orang yang baik bagimu. Itu berarti Allah sudah mempersiapkan jodoh yang lebih baik lagi bagimu.
Berdoalah baginya, bagi keluarganya, bagi hidupnya, agar senantiasa dikarunia kebahagiaan. Berdoalah, semoga dia dan keluarganya senantiasa berlimpah berkah.
“Kumencintainya sepenuh hati. Kumendoakannya dalam doa tanpa dia ketahui. Ku berdoa baginya, dimanapun dia berada, dengan siapapun dia menikah, semoga dia selalu bahagia, meski ku tak bisa memilikinya. Kumencintainya sepenuh jiwa. Maka bagiku yang penting dia bahagia.”



Yang ku tahu..........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar