Rabu, 13 Agustus 2014

Malang Culinary Guide (1)


Hampir 23 tahun sudah aku hidup di kota ini, iya Kota Malang. Kota yang dulu berjuluk Kota Pendidikan yang kemudian kini entahlah masih bisa disebut Kota Pendidikan atau tidak, atau bahkan Kota Ruko? Atau bahkan yang lainnya.
Memang banyak sekali sekolah dan universitas ternama berdiri di kota ini, sehingga tidak heran jika tiap tahunnya hadir perantau dari berbagai daerah untuk mengenyam pendidikan disini yang tentunya jumlahnya tidak sedikit, riiiibuuuuaaaaan!

Namun, ku rasa dulu saat aku masih duduk di bangku sekolah dasar, saat Malang masih sangat menjunjung tinggi sebagai “KOTA PENDIDIKAN”, tiap sekolah dan siswanya sangat berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik diantara sekolah-sekolah lainnya di kota ini. Sehingga persaingan terasa sangat kental dan memicu siswa  untuk selalu berprestasi. Namun sekarang yang ku rasa, karena Malang mungkin sudah “sangat terkenal” sebagai Kota Pendidikan, dan sekolah bahkan universitasnya terhitung “ternama” di Indonesia, hal tersebut bukan makin membuat siswa menorehkan prestasi, namun makin membuat siswa terlena dengan status sekolah atau universitasnya. Hal tersebut dibuktikan dengan perolehan hasil UN tertinggi di Jawa Timur yang bukan diperoleh oleh Kota Malang yang katanya sebagai Kota Pendidikan. Bahkan pada tahun ajaran 2011-2012, Kota Malang memperoleh peringkat kelulusan ke 35 dari 38 kota/kabupaten di Jawa Timur (Sumber: Kompas.com). Sungguh miris kan?

Zaman sudah semakin tak karuan, bahkan sekolah saat ini tak hanya membutuhkan prestasi namun juga sangat membutuhkan BIAYA. Maka tak heran jika saat ini orang bilang “Orang miskin tak bisa sekolah”. Melihat fakta sekitar, untuk memasukkan sekolah anaknya di tingkat TK saja harus menelan biaya jutaan, bahkan jika masuk universitas butuh biaya puluhan juta, lalu bagaimanakah untuk generasi anak saya kelak? Semoga Allah selalu melimpahkan rejeki pada kita semua melalui kerja keras kita, amin.

Kini malang dipimpin oleh walikota yang terbilang baru, yaitu Pak Anton yang sering dipanggil Abah Anton yang menggantikan Pak Peni yang telah menjabat selama dua periode. Yang jelas di pergantian ini, banyak harapan masyarakat yang digantungkan padamu Bah. Selama dua periode ini, banyak sekali ruko berdiri di Kota Malang yang hampir menghabiskan lahan hijau di Malang, maka tak heran warga sekarang lebih menjuluki “Malang ijo ruko-ruko” ketimbang “Malang ijo royo-royo.” Selain itu, dulu Malang sangat gemar merebut juara sebagai kota terbersih yang mendapatkan piala adipura kencana yang selama dua periode ini tidak diraih lagi, namun Alhamdulillah tahun ini setelah Abah memegang jabatan sebagai walikota, piala itu kembali di raih. Saya sebagai warga Malang mengucapkan terimakasih padamu Bah, telah menyediakan ruang publik yang bagus di Kota Malang dengan mendirikan taman-taman indah seperti di depan stasiun kota baru dan di merbabu. Dalam hal lain lagi, Malang yang dulu tak ada kemacetan, sekarang mulai terlihat macet dimana-mana, mungkin ini terjadi akibat jumlah kendaraan bermotor yang terus masuk di kota ini sangat banyak, sedangkan jalanan di Kota Malang ya tetap begini saja tak ada perubahan. Semoga Abah dan pemerintah kota ini bisa tegas mengatur dan membatasi jumlah kendaraan bermotor yang masuk kota ini.   

Yaaaaaakkk , sebenarnya tak jauh dari bahasan diatas itu (curhat itu tadi), aku mau bahas tempat kuliner di Malang yang semakin menjamur. Bisnis satu ini bisa dibilang sangat menjanjikan sekarang, bagaimana tidak? Sekarang tak ada tempat kuliner di Malang yang tak ramai. Jelas saja, tiap tahun saja ribuan perantau yang mayoritas anak muda masuk ke Kota Malang ini. Jika di Jawa Barat dan Jakarta  sana ada Jakarta sebagai ibukota, Bogor sebagai puncak/ kota wisatanya, dan Bandung sebagai kota singgahnya, di Jawa Timur juga ada Surabaya sebagai ibukota provinsi, Batu sebagai puncak/ kota wisata, dan Malang sebagai kota singgahnya. Selain tempat kuliner yang tak pernah sepi, banyak juga penginapan seperti hotel dan guest house yang berdiri di Malang yang tak pernah sepi jika liburan tiba.

Karena hobi banget ngemil dan nyobain tempat-tempat baru, sayang banget kalau gak sekalian mengulas tempat-tempat yang pernah ku kunjungi. Yuuuuuk mari kita bahas tempat-tempat kuliner di Malang, yang bisa jadi guide buat kalian jika berkunjung ke Malang.

RACEL RISOL
Lokasinya di Jalan Pandan nomer 21 Malang (belakang giant kawi). Berbagai olahan risol ada disana seperti meat lova, horny corny, pizzaria dan tuna melt. Selain risol, disana juga ada olahan mie pedas, pancake dan berbagai minuman. Tempatnya dua lantai yang homey banget dengan tempat duduk kursi goyang. Buka mulai pukul 10.00 WIB hingga 22.00 WIB, tiap Kamis tempat ini closed.

(Sumber: tentangakudandunia.blogspot.com)

(Sumber: direktorimalang.com)

 (Sumber: Pribadi)



      RACEL TEA
Buat kalian yang suka olahan milk tea, bisa dateng kesini di Jalan Soekarno Hatta DR-04 Malang. Kabarnya, tempat ini satu manajemen dengan racel risol. Tempatnya cozy, makanannya enak dan harganya pas di kantong. Selain berbagai olahan milk tea, disana juga tersedia snack-snack dan nasi. Racel tea punya tagline yaitu GET EXPERIENCE TASTE!





BAEGOPA?
Lokasinya di Jalan Mundu 18 Malang (belakang toko buku togamas dieng). Sebelumnya tempat ini berlokasi di Jalan Bogor. Tempatnya terdiri dari dua lantai yang lumayan luas. Buka mulai pukul 13.00 hingga 16.30 dan 18.30 hingga 22.00 dan tiap hari selasa closed. Tempat makan satu ini menyediakan berbagai menu olahan ayam fillet dengan porsi besar. Menu-menunya antara lain Chicken kukuruyuk, chicken bili-bili, chicken neon, chicken cordon bleu, chicken pok-pok, chicken dako, chicken rice dan masih banyak lagi. Minumannya juga tersedia porsi hemat yaitu dalam bentuk pitcher yang bisa untuk banyak orang.  Tempat ini juga punya tagline lhooooo, tagline-nya “House of Hungry”. So? Penasaran? Segera deh “ngandang” disana :)



 (Sumber: undefinedserenity.blogspot.com)

(Sumber: undefinedserenity.blogspot.com)
(Sumber: titofebrian.com)
 (Sumber: undefinedserenity.blogspot.com)

(Sumber: malang-guidance.com)
NB: Buat edisi baegopa? maaf banget picture-nya gak ada sumber asli soalnya semenjak pindah kandang aku belum sempet fotoin (akibat terlalu keenakan nikmatin makanannya), adanya yang di kandang lama. maaf yaaaaa :)

LEGIPAIT
Lokasinya di Jalan Patimura No.24 Klojen (depan hotel helios). Cafe kecil ini berada di pelataran rumah yang dihiasi pepohonan asli nan rimbun sehingga suasananya homey banget. Menu yang disediakan cukup banyak, dari pancake, snack, olahan kopi, berbagai macam teh dan jus buah. Rasanya boleh lah di coba. Harganya berkisar antara 5.000 hingga 20.000 rupiah, sangat bersahabat di kantong.  Tak ada makanan berat disini, sehingga sangat cocok untuk ngobrol santai dan menikmati makanan ringan yang disediakan.
 
 omelet

 pancake coklat keju

greentea latte dan milk tea

Tidak ada komentar:

Posting Komentar