CINTA TAK HARUS
MEMILIKI
(Dari buku Ya Allah, Siapa Jodohku by Ahmad Rifa'i Rif'an)
“Sungguh, aku sangat mencintainya. Aku tak rela
kehilangannya. Aku ingin hidup bersamanya. Berbulan-bulan aku terus menerus
mengisi hari-hari dengan kegundahan dan keresahan, karena orang yang selama ini
ku cintai, ternyata lebih memilih orang lain sebagai pendamping hidupnya.”
Sungguh, ini adalah tugas mulia yang sepeserpun tak
mengharap imbalan. Sungguh, inilah perasaan agung yang tak bisa dibayar dengan
kepemilikan. Sungguh, tugas mulia dan perasaan agung itu adalah MENCINTAI.
Ketika kau telah mencintai seseorang, jangan pernah menuntut untuk memilikinya.
Karena cinta tak mengharuskan kepemilikan.
Mencintai adalah saat kau rela melakoni apapun, demi
kebahagiaan yang kau cinta. Jika ia berbahagia dengan orang lain, lalu kau
mengikhlaskannya, itulah sebenar-benarnya cinta.
Benar, mencintai tak harus menikahi. Ada cinta-cinta yang
harus diabaikan dan dilupakan. Itulah cinta-cinta yang tak bertemu di pintu
nikah. Jangan terlalu menyiksa diri dengan cinta tersebut. Karena jika hidup
terus fokus pada cinta masa lalu padahal yang dicinta sudah hidup bahagia
bersama dengan kekasihnya, hidup kita bisa jadi tak susah bertemu kebahagiaan.
Hari-hari kita habis dalam kesedihan dan penderitaan.
Berat memang, sulit memang, tetapi yakinlah itu berarti dia
bukan orang yang baik bagimu. Itu berarti Allah sudah mempersiapkan jodoh yang
lebih baik lagi bagimu.
Berdoalah baginya, bagi keluarganya, bagi hidupnya, agar
senantiasa dikarunia kebahagiaan. Berdoalah, semoga dia dan keluarganya
senantiasa berlimpah berkah.
“Kumencintainya sepenuh hati. Kumendoakannya dalam doa tanpa
dia ketahui. Ku berdoa baginya, dimanapun dia berada, dengan siapapun dia
menikah, semoga dia selalu bahagia, meski ku tak bisa memilikinya.
Kumencintainya sepenuh jiwa. Maka bagiku yang penting dia bahagia.”
Yang ku tahu..........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar