Kali ini aku bakal sharing pengalaman trip Banyuwangi-Bali beberapa waktu lalu bersama 13 orang temanku (Lily, Hilda, Nurizka, Dwiki, Mahendra, Ayok, Ilham, Mego, Tiok, Weka, Irawan, adik Dwiki, Hadi), teman kuliah dari semester satu dulu yang pada hobby banget jalan-jalan apalagi explore alam untuk melihat segala keindahan alam Indonesia.
Sebelum trip ini, kita pernah melakukan beberapa perjalanan antara lain Pulau Sempu di Malang Selatan dan Pantai Papuma di Jember. Kali ini kita ingin explore Jawa Timur bagian timur, let's check!
Persiapan kita lakukan kurang lebih dua bulan sebelum keberangkatan, mulai dari pemilihan kapel (biar ada tanggungjawab aja sih), persiapan peserta, budget dan pemilihan destination wisata. Tak jarang kita mengalami kendala disini seperti peserta yang selalu bertambah dan berkurang dengan sendirinya karena memang di semester akhir ini kesibukan kita sangat berbeda-beda. Kita berkeinginan berangkat dengan dua mobil dengan masing-masing mobil berisikan tujuh orang, sehingga kita membutuhkan 14 orang jika ingin fix berangkat. Selain itu, destination wisata di daerah yang kita tuju lumayan banyak dan kesemuanya sangat menggiurkan, sedangkan masing-masing orang memiliki keinginan yang berbeda-beda dan juga melihat kondisi budget kita tentu itu menjadi problem tersendiri. Untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang timbul, kami selalu mengadakan pertemuan sekaligus menjalin keakraban satu sama lain sebelum akhirnya kita melakukan perjalanan bersama.
First meet in Fida's Home
Second meet in Rie Cafe
Third meet in Lily's Home
Oke, hari itu Minggu, 4 Mei 2014 pukul 23.00 WIB kita berangkat menuju Banyuwangi.
Uji coba tongsis baru punya Hilda di pom bensin Karanglo
Sampai disana Senin, 5 Mei 2014 pukul 07.00 WIB tepat di destination pertama kita yaitu Pulau Merah. Pantai berpasir putih dan sangat lembut yang jika terkena senja akan terlihat menjadi merah (katanya sih, karena kita tak sampai senja disana) dengan ombak yang sangat eksotis untuk surfing, hal itu dibuktikan dengan baliho-baliho besar di sepanjang Banyuwangi yang memberitahukan bahwa akan ada lomba surfing internasional pada 25-26 Mei 2014 di Pulau Merah tersebut. Karena terlalu pagi kita memasuki objek wisata ini maka tak ada penarikan biaya masuk, kecuali penggunaan toilet yang sudah tentu dikenakan biaya.
Karena terlalu pagi kita disana, banyak penjual masih belum membuka lapaknya, tapi untungnya kami telah membawa bekal seperti kompor, mi instan dan minuman instan. Soooo, kita bisa menikmati memasak mi instan dan teh/ kopi di pantai.
Tepat pukul 11.00 WIB kita meninggalkan pulau merah menuju penginapan. Sampailah kita di penginapan yang terletak di pusat kota Banyuwangi pukul 14.00 WIB. Rancananya kita hanya istirahat untuk mandi disana kemudian akan melanjutkan perjalanan menuju Taman Nasional Baluran, tapi apa daya setiap orang pasti punya kadar lelah masing-masing. Sehingga banyak yang tertidur lelap dan kita baru siap jalan-jalan kembali pukul 16.00 WIB. Tak jadi ke Taman Nasional Baluran karena lokasinya lumayan jauh dan estimasi tak dapat sunset, maka kita memutuskan untuk melihat Pantai Watudodol yang sempat nyasar ke Pantai Boom juga. Karena sampai di pantai itu hari sudah petang maka kita memutuskan melanjutkan perjalanan mengelilingi Kota Banyuwangi saja sembari mencari makan malam.
Selalu tak lupa nongsis :)
Setelah mampir makan malam di salah satu lesehan Kota Banyuwangi, kita memilih nongkrong di alun-alun Banyuwangi sambil bermain kartu dan sejenisnya.
Nongsis everywhere :D
Pukul 22.00 WIB kita-pun kembali ke penginapan untuk mempersiapkan tenaga menuju Bali keesokan harinya. Selasa, 6 Mei 2014 pukul 04.00 WIB kita sudah mulai bersiap-siap dan baru sarapan pukul 06.00 WIB. Akhirnya kita meninggalkan penginapan pukul 07.00 WIB menuju Pelabuhan Ketapang karena lokasinya tak begitu jauh dari penginapan kita.
Pagi aja udah nongsis depan penginapan
Pukul 09.00 WIB kita sudah berada di atas kapal Feri menyebrang menuju Bali. Dan tibalah kita di Pelabuhan Gilimanuk pukul 10.00 WIB. Dari Pelabuhan Gilimanuk kita melanjutkan perjalanan lagi menuju dermaga kecil untuk menyeberang ke Pulau Menjangan. Di dermaga kita sampai pukul 10.30 WIB, disana kita bertemu dengan Bli Dika (Guide yang akan menemani kita untuk snorkeling di Pulau Menjangan). Setelah mencoba alat snorkeling yang pas untuk masing-masing orang, kita mulai menyeberang ke Pulau Menjangan menggunakan dua kapal kecil kira-kira selama 30-45 menit.
YEEEEEYYY! Pukul 11.30 WIB kita sudah ada di Pulau Menjangan, Pulau di seberang Bali barat yang tak berpenghuni. Tapi ternyata tebakan salah, banyak Menjangan disana (hewan sejenis rusa) yang jika kita beruntung kita dapat melihatnya secara dekat dan langsung. Kali ini kita beruntung karena ada Menjangan yang keluar dari semak-semak dan kita dapat melihatnya. Ya itulah mungkin mengapa pulau itu dinamakan Pulau Menjangan.
Jujur saja ini pengalaman snorkeling pertamaku dan mungkin beberapa teman lainnya, karena aku telah melewatkan kesempatan snorkeling pertamaku di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, Jakarta beberapa waktu lalu. Untung dan sangat-sangat beruntunglah kita karena sebelum snorkeling kita mendapat tutorial dari Bli Dika mulai gak bisa sampai bisa.
Daaaaaaannn inilah keindahan bawah laut Indonesia yang membuatku takjub dan tak takut hitam jika menghabiskan waktu untuk snorkeling lagi. Ini adalah spot snorkeling yang sangat recomended buat kalian semua! Kita bisa melihat jurang/palung laut secara langsung yang tak banyak disuguhkan tempat lain sebagai spot snorkeling. Aaaaaaaaaa tak pernah terbayang keadaan bawah laut yang seindah itu dan berenang langsung bersama ikan-ikan yang membuatku sedikit geli. Berserempetan dengan ikan lebih membuatku takut daripada berenang di laut tanpa pelampung, maklum aku sangat geli dengan semua jenis hewan, terapi ikan saja aku tak berani, tapi beruntunglah kalau urusan renang aku sudah bisa sejak lama.
Tak terasa dua jam sudah kita berada di atas laut, pukul 13.30 WIB kita melanjutkan perjalanan kembali ke dermaga, tetapi kita dapat bonus lho, kita diajak berpindah spot yang benar-benar laut lepas, jauh dari jurang/palung laut yang ikannya lebih besar-besar. Tak lama disana karena kita sangat takut dengan ikan hiu akibat menonton film anchor wreck sebelum trip. Tapi kita bukan menghayal lho, karena saat itu Bli Dika mengajak kita snorkeling malam, mengapa? Jika malam tak menutup kemungkinan kita dapat melihat hiu sungguhan lhoooo. Eeeeeehhh teman-teman bukan malah senang tapi kocar-kacir ketakutan.
Pukul 14.00 WIB kita kembali ke dermaga, membersihkan diri dan bersiap-siap kembali ke Banyuwangi karena kita ingin mendaki Gunung Ijen di malam hari agar mendapat sunrise di puncak keesokan paginya. Tepat pukul 18.00 WIB kita sampai di Banyuwangi, dan mampir makan malam di Kota. Saat menikmati makan malam, kita yang selalu memantau perkembangan keadaan Gunung Ijen sangat down karena tepat saat itu dikabarkan Gunung Ijen sedang Waspada kembali, dan kita memutuskan untuk tetap pergi karena setelah bertanya pada beberapa orang asli Banyuwangi, meskipun status Gunung Ijen Waspada tetap bisa naik tetapi asap belerangnya sedikit berbahaya karena mengepul lebih banyak dari biasanya. Karena sangat penasaran, hingga akhirnya kita melanjutkan perjalanan ke Gunung Ijen pukul 20.00 WIB. Tepat pukul 23.00 WIB kita sampai di pos pendakian Gunung Ijen. Kondisinya sangat sepi tak ada tanda-tanda kehidupan seperti biasanya yang banyak orang-orang jualan disekitar pos pendakian dan banyak pendaki yang bersiap-siap di tempat parkir kendaraan. Hanya ada rombongan kita di pos pendakian, tak heran semenjak perjalanan menanjak tadi tak kita temui mobil lain selain mobil kita. Setelah mencari-cari informasi akhirnya kita menemukan orang penjaga pos, ternyata kita tak boleh mendaki pada saat itu, kita baru diperbolehkan mendaki esok hari pukul 04.00 WIB seusai subuh. Keputusan-pun harus kita ambil, karena melihat tak ada pendaki lain selain kita dan asap belerang sudah tercium dari pos pendakian yang jaraknya masih sekitar 2-3 jam perjalanan dan kita tak membawa tenda atau sleeping bag untuk menghangatkan tubuh hingga beberapa jam lagi, maka kita memutuskan untuk turun dan berencana mendaki lain waktu. Tapi tak papa, di pos pendakian itu kita bisa melihat keindahan langit yang luar biasa, bintang yang sangat banyak seakan tak ada sekat diantara kita.
YaAllah, dua keajaiban hari ini yang ku lihat dan tak pernah ku lihat sebelumnya. Terimakasih Tuhan dan akan membuatku semakin bersyukur mulai hari itu.
Pukul 00.00 WIB kita turun kembali menuju Banyuwangi dan ingin melihat sunrise di Taman Nasional Baluran esok pagi. Pukul 04.00 WIB kita menuju Taman Nasional Baluran, tetapi karena masih gelap kami menikmati sarapan pagi dulu dan baru masuk Taman Nasional Baluran pukul 06.30 WIB.
Woooooooowwww this is real Little Africa in the middle of Java! Ada hutan, padang savana, gunung, dan pantai di dalamnya. Dua mobil dengan 14 orang, biaya masuknya hanya sekitar Rp. 50.000,00.
Pantai Bama di dalam Taman Nasional Baluran; foto atas
Yeeeeeyyyy! Berakhirlah perjalanan kita, pukul 12.00 WIB kita meninggalkan Taman Nasional Baluran dan melanjutkan perjalanan kembali ke Malang. Dengan santai saja perjalanannya, kami sampai di Malang kembali pukul 20.00 WIB.
Alhamdulillah, begitulah cerita perjalanan Banyuwangi-Bali kita selama tiga hari dua malam, semoga bisa menjadi referensi perjalanan kalian ke daerah yang dijuluki “Sunrise Of Java” ini.
Bonus foto-foto the power of tongsis nih!
Antri kapal Feri aja masih sempet nongsis
Ini kira-kira budget list kita selama 3 hari 2 malam:
Sewa 1 mobil 3 hari Rp. 750.000,00
Bensin 2 mobil Rp.
1.500.000,00
Makan 14 orang x 6 kali x Rp.
15.000,00 Rp.
1.260.000,00
Penginapan 7 kamar x Rp. 100.000,00 Rp.
700.000,00
Pulau Menjangan:
Kapal 2 unit x Rp. 450.000,00 Rp.
900.000,00
Alat snorkling 14 x Rp. 40.000,00 Rp.
560.000,00
Jasa guide 2 orang x Rp. 150.000,00 Rp.
300.000,00
Total Pulau Menjangan all in Rp.
1.760.000,00
Penyeberangan:
Ketapang-Gilimanuk 2 mobil x Rp. 124.000,00 Rp.
248.000,00
Gilimanuk-Ketapang 2 mobil x Rp. 124.000,00 Rp.
248.000,00
Total penyeberangan Rp. 496.000,00
Lain-lain (obat-obatan, mie instan,
kopi,teh) Rp.
100.000,00
Sewa alat camp Rp.
150.000,00
Biaya masuk Taman Nasional Baluran all Rp. 50.000,00
TOTAL Rp. 6.766.000,00
NB : - Jangan lupa penunjuk arah/ GPS
- Jaga kesehatan dengan minum vitamin/ madu
- Siapkan uang saku tambahan/ cadangan
- Mencari info destination jauh-jauh hari sebelumnya
- Sempatkan mencicipi makanan khas daerah tujuan
- Bersenag-senanglah bersama teman-teman
- Bawa kamera, casan, tripod, powerbank, TONGSIS :)
- Siapkan lagu-lagu kesukaan untuk menemani perjalanan dalam mobil
- Bawalah pakaian sesuai tujuan wisata
- Kalau sudah sering snorkeling mending beli/punya alatnya sendiri deh :D
- Siapkan antimo everywhere!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar